TASIKMALAYA. Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mendapatkan museum rekor dunia Indonesia, setelah pemerkasa dan pembuatan tas anyaman pandan terbesar yang ditunjukan di Jakarta. panjang 10 meter, lebar 2 meter dan tinggi 6 meter. Lama pekerjaan pembuatan 406 hari yang dikerjakan 9 orang dan lama perakitan 3 hari 2 malam, Rabu (13/6), kata Asep Saepudin Kasi Bina sarana Produksi Bidang Industri Dinas Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya.
Asep mengatakan, potensi unggulan kerajinan di Kabupaten Tasikmalaya saat ini berjumlah lima antara lain, kerajian Bordir, Kerajinan Mendong, Kerajinan Bambu, Kerajinan Pandan, dan Golok.
Untuk pemecahan rekor Muri ini, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah menyiapkan berbagai bahan baku yakni menyiapkan pekerja memanfaatkan 21.600 pelepah, 129.60 lembar iratan, 540 lembar tikar, dengan berat 135 kilogram. Adapun bahan bku yang digunakan Spond 75 lembar berat 24 kilogram, laken 324 lembar berat 8 kilogram, latejks 20 kilogram, vinili 8 lembar berat 2 kilogram, benang 1 kilogram, tepung badis 1 kilogram, inpra cler 25 kilogram, thinner 50 liter 50 kilogram.
Adapun untuk peralatan yang gunakan untuk pembuatan kantong tersebut memakai pisau 9 buah, jangka pengirat pandan 9 set, perebus pandan 9 set, peredam pandan 9 set, penjemuran pandan 9 set, pewarnaan pandan 1 set, mesin jahit 5 unit, gunting 7 buah, kompressor 1 init dan rangka baja ringan 130 batang.
Kerajinan pandan kabupaten Tasikmalaya saat ini banyak diekspor langsung keluar negeri seperti Jepang, Amerika, dan Perancis. Adapun untuk dalam negeri yakni Yogya, Bali dan Bandung. Adapun untuk Industri kerajinan di Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 22 mencakup 745 Unit Usaha, katanya.
Sementara Kasi Perlindungan Usaha di bidang Perdangan,Iwa Kartiwa mengatakan, pembuatan Tas pandan rekor dunia ini telah menghabiskan dana sebesar Rp40.540.000, seperti bahan tas pandan, bahan konstruksi baja, upah kerja, transportasi.
Kerajinan pandan ini, dapat menarik minat bakat para pekerja di kabupaten Tasikmalaya. Termasuk anyaman kerajinan pandan di Manonjaya, Parungponteng, Cikalong, Cipatujah, dan finising berada di Rajapolah.
Untuk pendapatan pertahun, kerajinan pandan ini mencapai rata-rata Rp46 milyar. mencakup jumlah tenaga kerja sebanyak 14.871 orang, produksi anyaman pandan 5.786.100 lembar, kerajinan pandan produksi 10.351.200 buah dengan nilai produksi untuk anyaman Rp11.572.200.000 dari jumlah bahan baku 1.157.220 kg dengan nilai Rp6,364 milyar. Dengan luas taman 244.70 hektare, ketersediaan 193,70 ton dan kekurangan tersebut dipasok dari Gombong dan Banten sebanyak 1.166.128 kg, kata Iwa.
( AD.1.IP899 )
Posting Komentar